Selamat datang di blog membangun peradaban. silahkan tulis kritik dan saran

Pages

Rabu, 19 Maret 2014

KRISTEN, SEKULER DAN ISLAM



 Warsito, S.Pd, M.P.I

Abba Eban dalam bukunya Sejarah Singkat Umat Yahudi  menjelaskan bahwa tokoh kunci agama Kristen adalah Paulus. Setelah kematian Yesus di tiang salib, Paulus mengajarkan ajaran Kristen diluar umat Yahudi. Dia berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah yang lain untuk mengajarkan ajaran Kristen. Keputusan penyebaran Kristen diluar umat Yahudi membuahkan hasil, jumlah umat Kristen bertambah dan terus bertambah dan sampai puncak kejayaannya ketika Kaisar Romawi Konstantin menetapkan agama Kristen sebagai agama resmi Negara. Sejak saat itu, agama Kristen tersebar keseluruh negeri Romawi.
Usaha Paulus dalam menyebarkan agama Kristen tentu berbeda dengan dakwah Yesus. Semasa hidupnya, dakwah Yesus hanya terbatas pada umat Yahudi. Hal ini sebagaimana diceritakan dalam Injil Matius (15:24) ketika ada seorang perempuan yang memohon bimbingannya, dia menjawab: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
Dr. Adian Husaini dalam Wajah Peradaban Barat menjelaskan bahwa kekuatan Kristen sebagai sebuah keyakinan dan hukum semakin mengakar di Eropa ketika Kekaisaran Romawi Barat runtuh pada pertengahan abad kelima Masehi. Sejak saat itu, Gereja memegang kekuasaan atas kerajaan-kerajaan di Eropa. Semua kebijakan gereja menjadi kebijakan para Raja di Eropa. Gereja menjual surat ampunan, mengintervensi ilmu pengetahuan, dan menetapkan zakat atau pajak yang tinggi. Untuk memaksakan kebijakan dan ajarannya, gereja membuat lembaga Inquisisi, sebuah lembaga yang menghukum kaum Heresy atau orang yang tidak setuju dengan doktrin ajaran Gereja
Melihat banyak penyelewengan yang dilakukan Gereja, masyarakat Eropa marah dan menjadi masyarakat yang anti agama. Bahkan mereka menyebut masa ke-emasan umat Kristen yang menguasai Eropa sebagai The Darkness Age (zaman kegelapan). Ilmu mereka tidak berkembang, para ilmuan banyak dibunuh karena kajian ilmiah mereka bertentangan dengan doktrin gereja, bahkan dari kalangan gereja sendiri, banyak yang menentang kebijakan pemimpin mereka dan menyatakan keluar dari Katolik kemudian membentuk Kristen Protestan.
Puncak kemarahan masyarakat benua biru adalah revolusi perancis pada tahun 1785 M. Revolusi ini, kemudian diikuti oleh revolusi Negara-negara eropa yang lain. Pengalaman dibawah kendali gereja membuat masyarakat Eropa benci terhadap Agama. Mereka menolak agama masuk dalam pemerintahan, masuk ke wilayah publik, dan membatasi agama hanya dalam gereja. Tidak hanya itu, saking bencinya terhadap agama, mereka membebaskan kurikulum pendidikan dari unsur agama. Kemarahan mereka terhadap Kristen, juga Nampak dari pendapat-pendapat yang menyerang Tuhan. Salah pendapat yang anti Tuhan adalah pendapat Nietzsche yang berpendapat bahwa Tuhan telah mati. (Dr. Hamid Fahmi Zarkasyi, Misykat, hal, 86). Sejarah Barat yang menolak agama ini yang disebut Sekuler.
Pengalaman kaum sekuler Barat tentang agama Kristen ini yang ingin digeneralisir kapada semua agama termasuk Islam. Padahal Islam merupakan sebuah tatanan hidup yang membuat bangsa Arab mendapat kemuliaan di mata semua Negara di dunia, ia adalah undang-undang dan Negara yang menguasai dunia lebih dari tujuh abad, ia sebuah tuntunan yang menjunjung tinggi ilmu dan melahirkan ilmuan-ilmuan, Al-Battani adalah orang yang pertama menghitung berapa hari bumi mengelilingi matahari, Al-Biruni adalah orang yang pertama menghitung keliling bumi, ibnu Sina adalah ahli kedokteran yang bukunya Al-Qanun dipakai sebagai buku induk di universitas-universitas Eropa selama 800 tahun, Al-Khawarismi adalah orang yang pertama kali menemukan angka nol, dan masih banyak lahi ilmuan-ilmuan yang menunjukan bahwa Islam adalah agama pro ilmu.
            Selain masalah ilmu, Islam adalah sebuah hukum yang mewajibkan pemeluknya memberi hak waris kepada perempuan, memberi mereka kebebasan untuk belajar, bekerja, dan memiliki hak kepemilikan harta disaat semua Negara pada saat Islam datang menghilangkan hak-hak perempuan tersebut. Islam juga sebuah agama yang menjamin hak hidup, kepemilikan harta, kebebasan berkeyakinan (beragama), dan agama yang menjaga nasab atau kejelasan keturunan, serta menjaga akal. Inilah sebagian kelebihan agama Islam di atas agama yang lain dan menjadikan Islam sebagai agama sekaligus undang-undang Negara. Wa Allahu A’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pendidikan Tinggi Bahasa Arab

Kegiatan Dakwah Masjid Zakaria

Info UMS