Muhammad saw VS Yesus
Warsito, S.Pd., M.P.I.
Seorang penulis sejarah Perancis Lamartine berpendapat tentang Nabi
Muhammad saw. Ia mengatakan “….Ahli filsafat, ahli pidato, rasul, pemimpin
Negara, pejuang, pencetus ide-ide, penemu keyakinan yang rasional, penemu 20 kekaisaran
di bumi dan menjadikannya menjadi satu kekaisaran spiritual, dia adalah
Muhammad. Berdasarkan semua standar kebesaran dan kejayaan yang bisa diukur,
kita bisa bertanya, apakah ada orang lain yang lebih besar dari beliau?” dari
dakwah beliau, lahir agama Islam. Sedang kelahiran Kristen tidak bisa
dipisahkan dari tokoh Yahudi Paulus. Kenapa bukan Yesus?
Ya, Agama Kristen disebarkan
oleh Paulus setelah kematian Yesus di tiang salip, sedangkan Yesus hanya diutus
untuk kaum Yahudi, hal ini sebagimana perkataan Abba Eban dalam bukunya Sejarah
Singkat Umat Yahudi.
Meskipun demikian, dalam tulisan ini, penulis
membandingkan dua tokoh utama, yaitu Yesus Al-Masih versi Muhammad saw
Siapa Penyelamat Semesta Alam?
Konsep penyelamat semesta alam berhubungan dengan konsep ajaran
yang lurus dan menyeluruh bagi semesta Alam. Menurut Abba Eban, Yesus adalah
pelengkap nabi-nabi keturunan Yahudi sebelumnya dan bertugas mengajari mereka
dan bukan selainnya. Pendapat Abba ini berdasarkan Injil Matius (7:6) “Jangan kamu memberikan barang yang kudus
kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan
diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu.” Dalam Injil
Matius (15:24), diceritakan kisah seorang perempuan yang memohon bimbingan
Yesus, tetapi ia menegaskan bahwa ia hanya untuk Bangsa Yahudi. Jawab Yesus:
"Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
Sedangkan dalam surat Al-Anbiya’ ayat
107, Allah menegaskan bahwa Nabi Muhammad saw diutus tidak hanya sebatas kaum
Arab melainkan ke seluruh alam. “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi)
rahmat bagi semesta alam.” Dalam kehidupan Nabi sendiri, beberapa sahabat beliau berasal dari
bangsa yang lain. Bilal dari Abbasia, Salman dari Iran, dan Abdullah bin Salaam
berasal dari kaum Yahudi. Tidak hanya itu, tujuan pengutusan Nabi untuk semesta
alam juga nampak pada usaha beliau yang mengirim surat ke lima Negara tetangga
supaya menerima Islam. mereka adalah Kaisar Iran, Raja Mesir, Negus Abbasia, Kaisar
Heraclius, dan Raja Yaman.
Pemaaf
Seperti sudah menjadi jargon Kristen bahwa Yesus pembawa kedamaian
dan maha pemaaf. Perhatikan (Injil Lukas 23:34) yang mengangkat kisah saat
Yesus disalib. Betapa ia maha pemaaf karena masih memaafkan orang-orang yang
menyalipnya. Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa
yang mereka perbuat." Inilah dalil
umat Kristen untuk menyatakan bahwa Kristen agama pemaaf. Syaikh Ahmad Deedat
melihat ada keganjilan dalam jargon ini. Ia mengatakan bahwa dari empat
penulis resmi Al-kitab hanya Lukas yang menulis kisah ini, padahal ia bukanlah
salah satu dari dua belas murid terpilih Yesus. Tidak hanya itu, ia menambahkan
bukti keganjilan itu dengan mengatakan bahwa Injil revisi dari Revised
Standard Version dan Injil versi King James mengatakan bahwa kata-kata
dalam Lukas tersebut bukanlah original teks dari catatan Lukas.
Kalau injil Lukas 23:34 itu shohih, maka pemaaf karena ia
tidak bisa melakukan perlawanan ketika berada di tangan musuh tidak memiliki
nilai maaf yang tinggi. Sekarang perhatikan kisah fatkhu Makkah (Penaklukan
Mekah) dimana pasukan Islam dengan senjata lengkap masuk dari dua arah. Khalid
bin Walid masuk dari sayap kanan melewati dataran rendah sedang Zubair bin
Awwam masuk melalui sayap kiri melewati dataran tinggi. Setelah memasuki kota
Mekah dan memasuki Ka’bah, beliau mengatakan perkataan yang menunjukkan
kwalitas diri “Kukatakan kepada kalian seperti yang dikatakan Yusuf kepada
saudara-saudaranya, “pada hari ini tidak ada cercaan terhadap kalian, pergilah,
karena kalian orang-orang yang bebas.” Demikian perkataan Rosul dihadapan
orang-orang yang dahulu menyakiti, menghina, menfitnah, dan menghalangi dakwah
Islam, sementara kesempatan membalas dendam terbuka lebar. (Shofiyur Rohman
Mubarakfury,1999, 532)
Sebagai penutup tulisan singkat ini, saya angkat pendapat Lules
Masserman tentang Nabi Muhammad ‘alihi salam dan pemimpin dunia lainnya.
“Pemimpin harus memenuhi tiga fungsi: Menyediakan kesejahteraan bagi
pengikutnya, menyediakan organisasi sosial di mana rakyatnya merasa aman, dan
menyediakan mereka suatu bentuk kepercayaan. Orang-orang seperti Pasteur dan
Salk adalah pemimpin dalam fungsi yang pertama, orang-orang seperti Ghandi dan
Confucius, di satu pihak, dan Alexander, Caesar, dan Hitler di pihak lain,
adalah pemimpin yang memenuhi fungsi yang kedua atau mungkin yang ketiga. Yesus
dan Budha memenuhi fungsi ketiga. Mungkin pemimpin yang terbesar sepanjang
waktu adalah Muhammad yang mengkombinasikan ketiga fungsi. Untuk Kriteria yang
sama, Musa menduduki tempat kedua.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar