Selamat datang di blog membangun peradaban. silahkan tulis kritik dan saran

Pages

Rabu, 18 September 2013

KENAPA MISS WORLD SALAH?


KENAPA MISS WORLD SALAH?
Warsito
Ketua Program SMP Khusus Putri
Ratu kecantikan dunia atau miss world merupakan ajang tertinggi pemilihan perempuan tercantik didunia. Ajang dua tahunan ini diikuti perwakilan dari 130an negara termasuk Indonesia. Pada awalnya, ajang ini merupakan media iklan para pengusaha pakaian,  khususnya pakaian dalam untuk mengiklankan produk mereka, para pemilik modal mengadakan sebuah kontes kecantikan dan meminta peserta memakai pakaian bikini dan kemudian dinilai setiap lekukan tubuhnya. Di setiap perhelatan, penilaian kualitas tubuh dengan memakai pakaian bikini menjadi satu sesi wajib bagi para peserta. Sejalan dengan perkembangannya, miss world tidak hanya dinilai dari aspek fisik, melainkan juga aspek kecerdasan dan perbuatannya. Meskipun terdapat berbagai macam tambahan penilaian, syarat cantik merupakan kunci untuk mengikuti kejuaraan ini.
Secara penamaan, istilah miss world atau ratu kecantikan memberi gambaran akan adanya tingkatan perempuan didunia ini, dimana secara otomatis menuntut perbedaan sikap dan penilaian. Dengan adanya kontes atau kejuaraan ini, terdapat pandangan bahwa perempuan yang berkualitas nomor wahid adalah perempuan yang memiliki tubuh yang menawan, berikutnya level dibawahnya dan dibawahnya. Beerdasarkan sejarah, pemujaan terhadap wanita cantik mengingatkan kita pada kehidupan perempuan di zaman keemasan Yunani. Prof. Dr. Quraisy Sihab dalam Nazaruddin Umar berkata bahwa di puncak peradaban Yunani, perempuan dipuja karena kecantikan dan daya tarik tubuhnya. Mereka merupakan alat pemenuhan naluri seks laki-laki dan perempuan diberi kebebasan untuk melakukan itu. Perempuan menjadi barang komodity, dihargai dan dipuja karena faktor bawaan sejak lahir yaitu kecantikan, bukan karena sesuatu hasil yang mereka usahakan.
Pola kehidupan Yunani yang memuja kecantikan perempuan dan daya tarik tubuhnya tampak dalam dunia periklanan, dimana pemilik modal mengekplorasi tubuh perempuan untuk mengiklankan produk mereka meskipun tidak ada hubungan. Sebagai contoh, mereka mengiklankan mobil atau motor dengan perempuan berpakaian mini diatas kendaraan. Sebagaian lain memakai pakaian dalam, dan disuruh berjalan di ring tinju untuk menunjukkan ronde dalam pertandingan. Sebagaian mereka disuruh menari telanjang dikafe-kafe untuk menarik kehadiran pelanggan. Sebagai puncak dari pemujaan kecantikan dan daya tarik tubuh wanita adalah perhelatan ratu kecantikan sedunia. Hal ini tentu merendahkan nilai perempuan, karena mereka dipuja ketika cantik dan diabaikan ketika sudah tidak memiliki daya tarik tubuhnya. Kondisi ini yang sekarang terjadi di Barat tempat lahirnya Miss world. (Danelle Crittenden, Wanita Salah Langkah?: Menggugat Mitos-Mitos Kebebasan Wanita Modern, Bandung: Qanita, 2002, cetakan pertama, hal. 70)
Secara akademik, perhelatan miss world melecehkan dunia ilmu pengetahuan. Perhelatan ini meletakkan ilmu dibawah standar fisik, dimana penetapan ratu wanita dinilai dari unsur tubuh. Meskipun ada unsur penilaian kognitif, tetapi penilaian itu tidak menunjukkan tingkat keilmuan yang layak untuk menyandang sebagai ratunya wanita. Dilihat dari segi sosial, perhelatan ini melecehkan perempuan dimana mereka membuat kasta. Meskipun penilaian kecantikan, dilakukan oleh-oleh laki-laki atau perempuan dikehidupan sehari-hari, tetapi pembuatan ranking wanita secara lembaga tentunya tidak bisa diterima. Dilihat dari unsur kesetaraan yang diusung para feminist lewat jargonnya persamaan gender, dimana mereka berusaha menghilangkan sekat antara laki-laki dan perempuan disemua lini, yayasan miss world malah membuat sekat-sekat baru diantara wanita. Mereka mengungulkan wanita cantik diatas wanita biasa. Bukan hanya merusak kesetaraan antar wanita saja, tetapi juga antar jenis kelamin. Hal itu karena laki-laki didunia seperti Newtown, Al-Khawarizmi pencetus Al-Jabar dan lain-lain, dikenang dunia karena penemuan dan bukan karena fisik mereka yang tampan atau sebaliknya. 
Hari ini, pemujaan wanita dan daya tarik tubuhnya dilaksanakan di Indonesia yang berpenduduk mayoritas muslim terbesar di dunia. Perhelatan ini secara sadar tentu mencoret harga diri bangsa. Sebagai sebuah komunitas beragama yang memiliki nilai norma untuk menjaga sisi fisik, seorang pemilik modal non muslim memaksakan perhelatan ini diadakan. Jika acara ini salah dari sisi sejarah, akademik, sosial maupun semangat kesetaraan, acara ini juga merusak semangat toleransi antar umat beragama di Indonesia.       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pendidikan Tinggi Bahasa Arab

Kegiatan Dakwah Masjid Zakaria

Info UMS