“Belumkah Saatnya”
انّ الْحَمْدَ
ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ
أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ
يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ
مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ
وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. يَاأَيّهَا الّذِيْنَ
آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ
وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا
عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ
Jamma’ah ikwani fiddin, rokhimani warhimakumullah
Diantara kita yang
datang ke masjid ini, mungkin ada yang sekarang bahagia, padahal kemarin atau
dahulu, ia sangat sedih, diantara kita atau keluarga kita mungkin memiliki
seorang anak yang tadi pagi menangis, sekarang ia tertawa, diantara kita,
mungkin dulu Allah uji dengan kemiskinan padahal sebelumnya, ia seorang yang kaya
raya. Di tengah kehidupan yang silih berganti ini, tidakkah kita mengharapkan,
menginginkan atau sekadar memimpikan suatu kehidupan yang digambarkan baginda
Nabi Muhammad Saw dalam satu hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairoh r.a.
وأبي هريرة عن النبي {صلى الله عليه وسلم} قال نادى منادٍ إن
لكم أن تصحوا فلا تسقموا أبداً وإن لكم أن تحيوا فلا تموتوا أبداً وإن لكم أن تشبوا
فلا تهرموا أبداً وإن لكم أن تنعموا
فلا تبتئسوا أبداً فذلك قوله عز وجل ( ونودوا أن تلكم الجنة أورثتموها بما كنتم تعملون
)
Dari abi Hurairoh r.a dari Nabi SAW berkata: ada
yang memanggil, sesungguhnya kalian sehat dan tidak akan sakit selama-lamanya,
dan sesungguhnya kalian hidup dan tidak akan mati selama-lamanya, dan kalian sekarang muda dan tidak akan tua selama-lamanya, dan sesungguhnya kalian mendapat kesenangan dan tidak akan susah selama-lamanya, gambaran itu adalah segaimana firman Allah SWT. “dan mereka dipanggil, itulah surga yang diberikan kepada kalian karena apa yang telah kalian lakukan”
dan sesungguhnya kalian hidup dan tidak akan mati selama-lamanya, dan kalian sekarang muda dan tidak akan tua selama-lamanya, dan sesungguhnya kalian mendapat kesenangan dan tidak akan susah selama-lamanya, gambaran itu adalah segaimana firman Allah SWT. “dan mereka dipanggil, itulah surga yang diberikan kepada kalian karena apa yang telah kalian lakukan”
Jamma’ah ikwani fiddin, rokhimani wa rahimakumullah
Kesenangan yang maha
kekal dan tidak terputus ini, Allah sediakan bagi orang yang berharap dan
membuktikan harapannya dengan amal shaleh yang tiada terhenti, amal shaleh yang
berkelanjutan. Maka kita tentu mengingat kata Fudhail bin iyad, seorang
perampok yang meneteskan air mata taubat ketika dari tempat dia berdiri
bersiap-siap untuk merampok, terdengar firman Allah keluar dari lisan calon
korbannya.
أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آَمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ
لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَق
Belumkah datang waktunya bagi orang-orang beriman
merasa khusus hatinya untuk mengingat
Allah dan apa yang turun dari kebenaran. (Al hadid: 16)
Apakah belum datang
waktu kepada kita untuk mengakhiri kesombongan kita, apakah belum datang kepada
kita waktu untuk merasa takut kepada Allah, apakah belum datang ke hati kita,
perasaan menyesal dengan segala kemungkaran dan
maksiat yang telah kita lakukan, apakah belum datang waktu kepada kita untuk dekat dan
mengharap ridho Allah.
Jamma’ah sidang jumu’ah, rokhimani wa rahimakumullah
Ayat ini yang
mengetarkan hati Fudhail yang kemudian dia bertaubat dan menjadi seorang Alim,
seorang guru, seorang pendakwah, seorang yang memperjuangkan masa depan
diakhiratnya dengan memberikan semua yang dia miliki untuk agama ini.
Maka tidak salah ada seorang ulama yang berkata
ترك الدنيا شديد و لكن ترك الجنة
اشد منه. و ان مهر الجنة ترك الدنيا
“Meninggalkan dunia itu berat, akan tetapi
meninggalkan surga itu jauh lebih berat, dan sesungguhnya mas kawin surga
adalah meninggalkan dunia.”
Dengan
demikian, bagi bapak-bapak yang Allah limpahkan kekayaan, ingatkah kita akan Abdurrohman
bin Auf yang menginfakkan 700 hewan tunggangan yang di atasnya seluruh barang
dagangan dari Syam, ketika mendengar Aisyah R.A berkata Nabi SAW pernah
bersabda bahwa Abdurrohman bin Auf akan masuk Surga dengan merangkak. Ustman
bin Affan menyediakan seluruh perbekalan pasukan yang hendak melakukan jihad
fi sabilillah. Abu Bakar menjawab, saya meninggalkan untuk keluarga saya
Allah dan Rasul-Nya, sementara Umar bin Khotob menjawab, saya tinggalkan untuk
keluarga saya, harta sebanyak yang saya infaqkan, ketika mereka berdua ditanya
Nabi SAW “apa yang engkau tinggalkan untuk keluargamu?” Abu bakar menginfaqkan
seluruh hartanya, sementara Umar menginfaqkan setengah hartanya.
Jamma’ah sidang jumu’ah, rokhimani wa rahimakumullah
Bagi
bapak-bapak yang mengambil amanah jabatan, bisakah kita berfikir bahwa pemimpin
itu bertugas melayani rakyat, seperti Salman yang dengan pakaian sederhana sampai
tidak dikenal sebagai gubenur, sampai seorang pendatang yang belum mengenalinya
meminta beliau membawa barang bawaan sedangkan beliau melakukannya, tanpa
gengsi, tanpa angkuh, dan tanpa marah. Ataukah kita mengingat Sa’id bin Amir
sebagai gubenur Khimso, ketika ditanya
Amiril Mukminin Umar bin Khottob kenapa ketika malam engkau tidak mau
bertemu rakyatmu, beliau menjawab: “Aku telah memberikan siangku kepada
rakyatku sedangkan malam aku khususkan untuk Rabbku, Allah SWT. Sai’d bin Amir
ini juga yang membuat Umar menangis ketika utusan daerah Khimso mengajukan
nama-nama orang-orang fakir didaerah mereka, sedangkan didalamnya ada nama gubernur
mereka.
Jamma’ah sidang jumu’ah, rokhimani wa rahimakumullah
Di kehidupan
kita yang sebentar ini, mari kita senantiasa berusaha untuk kehidupan yang maha
kekal, di kehidupan kita yang berubah-ubah ini, mari kita bercita-cita di
panggil Allah dengan panggilan
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ () ارْجِعِي
إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً () فَادْخُلِي فِي عِبَادِي () وَادْخُلِي جَنَّتِي()
“Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Rabbmu
dengan ridho dan diridhoi, dan masuklah kedalam golongan hamba-Ku, dan masuklah
ke surge-Ku” (Al Fajr: 27-30)
Di kehidupan yang penuh
fitnah, kebohongan, dan ucapan tidak berguna, mari kita berharap dan berusaha
untuk menggapai kehidupan yang tidak terdengar kata-kata dusta dan sia-sia di
dalamnya.
لَا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلَا كِذَّابًا
“dan mereka tidak mendengar di dalam Surga
itu, perkataan sia-sia maupun dusta” (An Naba: 35)
Dan kehidupan seperti di atas, mari kita perjuangkan dengan
فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ
رَبِّهِ أَحَدًا
“Hendaklah beramal shaleh dan tidak melakukan
kesyirikan dalam beribadah kepada Allah dengan sesuatupun” (Al Kahfi: 110)
بارك الله لى و لكم و نفعنى و نفعكم
بم فيه من ذكر الحكيم
Warsito, S.Pd, M.P.I
“Dosen Sekolah Tinggi Islam al-Mukmin
dan Sekolah Tinggi
Adminitrasi Swasta Mandiri”
Ketua Program SMP
Muhammadiyah 8 PROGRAM KHUSUS
085 229 803 176
Tidak ada komentar:
Posting Komentar