Selamat datang di blog membangun peradaban. silahkan tulis kritik dan saran

Pages

Jumat, 02 Juni 2017

Haruskah Makmum Membaca al-Fatihah



Selamat membaca kembali bulletin suara pembaharuan, kali ini, bulletin akan membahas tentang hukum makmum membaca al-fatihah. Bagi pembaca pertama bulletin ini, kami sampaikan bahwa dua bulletin sebelumnya telah tuntas membahas hukum membaca al-fatihah dalam sholat munfarid (sendiri) baik sholat wajib maupun sunnah, untuk bulletin yang ada di tangan pembaca ini, akan membahas hukum membaca al-fatihah dalam sholat berjamaah terkhusus bagimakmum. Terdapat tiga pendapat berkenaan dengan hal ini. Pertama, pendapat Imam Syafi’i dan Imam Ahmad yang menyatakan bahwa wajib membaca al-fatihah dalam sholat berjamaah baik sholat sirriyah maupun jahriyah. Pendapat  kedua adalah pendapat Imam Abu Hanifah yang menyatakan tidak boleh membaca al-fatihah bagi makmum. Pendapat ketiga adalah pendapat Abu Hanifah yang menyatakan bahwa makmum tidak membaca al-fatihah di sholat Jahriyah dan wajib membaca al-fatihah dalam sholat Sirriyah.

Kamis, 27 April 2017

TIDAK SAH-NYA SHOLAT TANPA MEMBACA AL-FATIHAH



BAGIAN KE-DUA

Bulletin suara pembaharuan kali ini datang dengan judul yang berseberangan dengan judul sebelumnya. Judul yang mungkin saja membuat suntuk, lantas suntuk yang seperti apa? Suntuk yang dapat diartikan perasaan tidak nyaman karena memiliki keyakinan yang berbeda. Penulis sengaja mendahulukan judul sah-nya sholat tanpa membaca al-fatihah karena penulis menyadari mayoritas masyarakat Solo dan sekitarnya memiliki pemahaman yang berkebalikan. Tujuan utamanya supaya kita mengetahui bahwa pendapat yang  belum tentu salah, tetapi  merupakan puncak dari totalitas ulama dalam menyimpulkan hukum dari qur’an dan hadist. Artinya bukan pikiran liar tanpa kendali. Sekarang tiba saatnya judul yang sesuai dengan  pemahaman kita, sholat tidak sah tanpa membaca al-fatihah. Hal ini merupakan pendapat mayoritas ulama yakni Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad. Dalam pemilihan hukum yang terdapat perbedaannya, memilih pendapat mayoritas lebih dianjurkan. Akan tetapi mengetahui dasar hukum dan cara menyimpulkan hukumnya adalah wajib, berikut ulasannya.

“SAH-NYA SHOLAT TANPA MEMBACA AL-FATIHAH”

BAGIAN PERTAMA

Pembahasan masalah fikih amaliyah pada dasarnya telah selesai dibahas para ulama terdahulu berdasarkan pada dalil Qur’an dan hadist. Hari ini, umat Islam disajikan berbagai aneka menu pendapat yang lengkap dengan dalil-dalil untuk dipilih. Salah satu pandangan yang kurang tepat, jika kita mengatakan bahwa hukum Islam ini dibuat oleh empat imam madzhab besar. Ke-empat imam tersebut yakni; Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’I dan Imam Ahmad. Dalam dunia Islam, para ulama menyakini bahwa mereka tidak membuat ajaran, tetapi mereka hanya merumuskan hukum-hukum yang ada dalam Al-Qur’an dan Hadist dengan metode penyimpulan yang berbeda, sehingga terjadi perbedaan yang bisa ditoleran. Imam Malik berkata, “semua pendapat boleh ditolak selain pendapat penghuni kuburan ini”, (sambil beliau menunjuk kuburan Nabi Muhammad SAW). Sementara Imam Syafi’I berkata, “jika pendapatku menyelisihi hadist yang shohih, maka pada dasarnya hukum dalam hadist yang shohih itu adalah pendapatku”. Perkataan itu menunjukkan bahwa tidak ada hukum yang mereka tetapkan, melainkan hasil usaha maksimal dalam menyimpulkan seluruh ayat dan hadist yang mereka ketahui.

Rabu, 28 September 2016

Makna Berkorban

Makna Berkorban
Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahi Ilham
Apa hal yang lebih baik dan indah pada saat ini, selain kita memperbanyak takbir, tahmid, tasbih dan tahlil sebagai wujud nyata rasa syukur kita kepada Allah Rabb pemilik  alam semesta. Sholawat dan salam selalu, selalu, dan selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat beserta  seluruh keluarga, pengikutnya sampai hari kiamat. Saya wasiatkan kepada diri saya dan jamaah hadirin semua sebagaimana nasehat yang disampaikan baginda nabi saw kepada sahabat Muad bin Jabal:
اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
Bertakwalah dimana saja kalian berada, dan tebuslah setiap keburukan dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu menutupi keburukan”
Atau nasehat Allah kepada para hambaNya yang beriman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
  “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa, dan jangan kalian meninggal kecuali dalam keadaan pasrah atau sebagai orang yang menerima Islam secara keseluruhannya
Jamaah sholat Idul Adha rokhimakumullah
Hari ini kita berjumpa kembali dengan I’dul Qur’an, hari raya kedua umat Islam.

Selasa, 15 Maret 2016

Belumkah Saatnya



“Belumkah Saatnya”
انّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ
Jamma’ah ikwani fiddin, rokhimani warhimakumullah
Diantara kita yang datang ke masjid ini, mungkin ada yang sekarang bahagia, padahal kemarin atau dahulu, ia sangat sedih, diantara kita atau keluarga kita mungkin memiliki seorang anak yang tadi pagi menangis, sekarang ia tertawa, diantara kita, mungkin dulu Allah uji dengan kemiskinan padahal sebelumnya, ia seorang yang kaya raya. Di tengah kehidupan yang silih berganti ini, tidakkah kita mengharapkan, menginginkan atau sekadar memimpikan suatu kehidupan yang digambarkan baginda Nabi Muhammad Saw dalam satu hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairoh r.a.
وأبي هريرة عن النبي {صلى الله عليه وسلم} قال نادى منادٍ إن لكم أن تصحوا فلا تسقموا أبداً وإن لكم أن تحيوا فلا تموتوا أبداً وإن لكم أن تشبوا فلا تهرموا أبداً وإن لكم أن تنعموا فلا تبتئسوا أبداً فذلك قوله عز وجل ( ونودوا أن تلكم الجنة أورثتموها بما كنتم تعملون )
Dari abi Hurairoh r.a dari Nabi SAW berkata: ada yang memanggil, sesungguhnya kalian sehat dan tidak akan sakit selama-lamanya,

Kamis, 31 Desember 2015

DOA WISUDA SEKOLAH TINGGI AKUNTASI SWASTA MANDIRI



اعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم حمد الشاكرين حمد الناعمين حمد يوافي نعامه و يكافئ مزيده يا ربنا لك الحمد كما ينبغى لجلال وجهك و عظيم سلطانك,و الصلاة و السلام على اشرف المرسلين و على اله و صحبه و من تبعه الى يوم الدين. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَاجْعَلْ قُلُوبَهُمْ عَلَى قُلُوبِ خِيَارِهِم. اللهم اغفر لنا و لوالدين كما ربونا صغارا. اللهم انفعنا بما علمتنا وعلمنا بما ينفعنا وزدنا علما إلى علمنا الحمد لله على كل حال. اللهم انا نعوذ بك من علم لا ينفع و من قلب يخشع و من دعوة لا يستجاب له.

Allahuma ya Allah Rab yang Maha Mengabulkan do’a, jadikanlah acara wisuda ini, sebagai pijakan kebaikan bagi mahasiswa kami, dalam menebarkan kemaslahatan di dunia kerja mereka yang baru atau dunia pendidikan mereka yang lebih tinggi. Ya Allah, jadikanlah proses pendidikan wisudawan dan wisudawati selama ini, sebagai investasi amal jariyah dengan pahala yang tanpa terputus bagi para dosen, pengurus yayasan, dan seluruh staf sekolah tinggi ilmu ekonomi swastamandiri.

SIFAT-SIFAT BURUK MANUSIA



Jamaah sidang sholat jumuah rokhimani wa rokhimakumullah
Kita pernah, bahkan sering mendengar orang disekitar kita, bagaimana dia mendo’akan supaya perdagangan seseorang bangkrut ketika dia menerasa dirugikan dalam transaksi jual beli, atau seseorang mendo’akan supaya seseorang meninggal dunia karena dia menjengkelkan, cepatnya orang mendo’akan keburukan pada orang lain disebabkan kekecewaan, Ini bisa terjadi pada suami yang mendoakan keburukan terjadi pada istri atau sebaliknya, anak kepada orang tua atau sebaliknya, kakak kepada adik atau sebaliknya, cepatnya orang mendo’akan keburukan kepada orang mungkin lain adalah satu sifat buruk manusiawi yang kita semua berpotensi melakukannya. Inilah yang disinggung Allah dalam surat Al Isra ayat 11
وًيَدْعُ الإِنْسَانُ بِالشَّرِّ دُعاَءَهُ بِالْخَيْرِ وَكانَ الإِنْساَنُ عَجُوْلاً
Dan manusia berdoa untuk keburukan sebagaimana ia berdoa untuk kebaikan dan manusia adalah bersifat tergesa-gesa.

Selasa, 17 November 2015

WE ARE THE CHAMPION

Seperti sebuah judul lagu, "Kami adalah Juara" itulah kata yang menggambarkan kebahagian kami, keluarga besar SMP Muhammadiyah 8 PROGRAM KHUSUS PUTRI. Hari ini, SELASA 17 NOVEMBER 2015, siswi kami yang bernama Shofi Mifta Baida menjuarai perlombaan puisi tingkat Kota dengan peserta semua perwakilan siswa/siswi SMP Negeri Swasta di Kota Solo. kebahagian ini tentu sebagai kebahagiaan semua umat Islam, ya, iitulah alasan kenapa saya bertahan di Program ini, karena saya ingin melihat nama Islam sebagaimana di sampaikan Baginda Nabi Muhammad SAW "Islam ini tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi darinya" karena tujuan ini, semoga semua nafas yang berhembus, Nadi yang berdetak, keringat yang menetes, semoga menjadi daya yang menambah catatan amal kebaikan kita. Amin.

Jumat, 22 Mei 2015

“Yang Islami” Melanggar Syar’i



 “Yang Islami”  Melanggar Syar’i

Semangat kaum muslim Indonesia untuk menampakkan sisi keislaman dalam kehidupan sehari-hari mengalami peningkatan yang tajam. Dari mulai pemakaian hijab, pemberian nama Arab pada anak dan juga pemanggilan Umi kepada ibu-ibu keluarga muslim. Hari ini, hampir bisa kita pastikan bahwa penyebutan umi untuk memanggil seorang ibu berasal dari keluarga muslim, lebih special lagi, sudah masuk pada tingkatan keluarga ustad atau activist muslim. Bahkan seolah-olah, panggilan itu (umi) adalah panggilan yang islami karena sudah menjadi tradisi yang dilakukan oleh sebagian besar keluarga muslim.
Panggilan terhadap ibu yang pernah dipopulerkan oleh Hadad Alwi dan Sulis ini, ternyata menjadi permasalahan yang besar bagi orang Arab dan tentunya Syari’at Islam. Saya sendiri baru menyadari pada tahun 2007 an, ketika saya dan teman saya dr. Ihsan Jaya mengadakan halaqah bersama Syaikh Mesir yang ditugaskan Al Azhar University di Pon Pes As Salam.

Selasa, 09 Desember 2014

AL-IKHLAS MENGHAPUS DEWA DAN ANAK TUHAN

Jauh sebelum Nabi Muhammad SAW lahir, dunia telah mengenal berbagai macam sesembahan selain Allah SAW yang semuanya batil. Di belahan dunia Barat, kita mengetahui tiga nama dewa besar yang diibadahi selain Allah. Orang-orang Yunani menyakini akan adanya dewa pengatur langit yang mereka kenal dengan nama dewa  Zeus, dewa Poseodon yang menguasai lautan, serta hades yang menguasai alam kematian. Selain tiga nama dewa besar ini orang-orang Yunani juga menyembah dewa matahari dan dewa-dewa yang lain.
Sedang di belahan dunia timur, bersumber pada keyakinan orang-orang hindu di India, manusia digiring kepada keyakinan bahwa bumi ini diciptakan oleh dewa brahma, dipelihara oleh dewa wisnu, dan dirusak oleh dewa siwa.

Pendidikan Tinggi Bahasa Arab

Kegiatan Dakwah Masjid Zakaria

Info UMS